nusakini.comJakarta-Di acara Resepsi Milad ke-109 Muhammadiyah ada yang baru, yakni Penganugerahan Penghargaan Muhammadiyah 2021 bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pada penganugerahan pertama ini, Muhammadiyah menyematkan kepada lima kader ilmuwannya.

Mereka adalah Prof. Agus Setyo Muntohar Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tole Sutikno Dosen Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan, Prof Muhammad Nurdin Dosen Fakultas MIPA UHO dan Anggota PWM Sulawesi Tenggara, Susanti Dosen Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dan Prof. Ahmad Najib Burhani Peneliti Senior LIPI dan Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah.

Prof. Najib saat diminta tanggapan tentang penganugerahan itu  mengungkapkan terimakasih kepada Muhammadiyah, sebab melalui cara ini bisa menjadi dorongan warga Muhammadiyah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keilmuan.

“Jadi ketika penghargaan itu diberikan oleh Muhammadiyah kepada mereka yang bergerak di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, saya yakin itu akan memotivasi warga Muhammadiyah untuk bersemangat melakukan penelitian ilmu pengetahuan dan inovasi-inovasi yang terkait dengan ilmu sosial kemanusiaan dan ilmu-ilmu yang lain,” ungkapnya.

Menurutnya, riset dan inovasi merupakan barometer untuk mengukur kemajuan bangsa, termasuk juga sebagai alat berkompetisi secara global, maka Muhammadiyah perlu untuk masuk dan bergerak cepat di bidang ini.Jalan itu telah dijajaki oleh Muhammadiyah, diantaranya melalui peresmian Dasron Hamid Research and Innovation Center di UMY

Di sisi lain, penguatan riset dan inovasi bagi Indonesia juga sebagai dasar pendukung atas dibentuknya kebijakan, pengembangan sumber daya manusia, dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap sumber daya alam (SDA). Berkaca dari Jepang, meski sebagai Negara yang SDA nya rendah tapi memiliki SDM tinggi, mereka bisa bersaing dan menjadi Negara yang diperhitungkan.

Wakil Ketua MPI ini menekankan bahwa, penghargaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi selaras dengan semangat Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir tentang pembentukan pusat keunggulan (center of excellence). Sebab mencapai keinginan itu, selain melalui semangat keikhlasan tapi keilmuan dan teknologi juga sebagai kunci untuk itu.

Terkait dengan apresiasi Muhammadiyah terhadap kadernya yang berkhidmat di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, Najib menyebut meski belum banyak, namun Penganugerahan Penghargaan Muhammadiyah 2021 bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menegaskan bahwa Muhammadiyah bukan hanya organisasi aktivisme, tapi juga intelektualisme.

“Bahwa Muhammadiyah itu bukan hanya bersifat amal – sosial, tetapi juga gerakan pemikiran, gerakan ilmu, gerakan inovasi dengan penghargaan yang langsung diberikan kepada lima orang, ini adalah upaya untuk mempercepat semangat warga Muhammadiyah, adik-adik kita, dan juga kader-kader kita untuk memasuki ranah ilmu,” tutur Najib.

Kembali Najib tegaskan, bahwa saat ini Muhammadiyah bukan hanya bersaing dengan instansi dan SDM dalam negeri. Tetapi sudah waktunya Muhammadiyah untuk berkompetisi dengan Negara-negara lain sebagai pengejawantahan Islam Berkemajuan. Terkait dengan langkah mempercepat itu, Muhammadiyah telah memulainya dengan memberikan Penganugerahan Penghargaan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. (muhammadiyah)